WhatsApp Me!

WhatsApp Me!

Selamat Datang!


CMN atau kepanjangan dari Creative Moorlife Network, merupakan sebuah brand direct selling yang memiliki visi "Menjadi perusahaan direct selling yang dicintai semua membernya".

Berdiri sejak tahun 2012, Moorlife mengawali penjualan dengan cara konvensional. Sejak Mei 2013, diubahlah sistem konvensional menjadi sistem direct selling. Dengan menambahkan 1 produk, yakni Cleo.

Tentunya CMN tidak ingin membuat produk yang sama dengan kompetitornya, melainkan CMN berinovasi dan membuat produk yang LEBIH BAIK dari produk kompetitor.

Apa Itu Moorlife



CMN (Creative Mega Network) adalah perusahaan yang memasarkan produk-produk yang berkualitas untuk meningkatkan kehidupan keluarga menjadi lebih baik. Dengan sistem penjualan langsung (direct selling), CMN berkembang dan sudah memiliki beberapa CEO di berbagai kota besar Indonesia.

Berkat penemuannya yang gemilang pada Juni 2013, CMN (Creative Mega Network) melahirkan produk-produk berkualitas tinggi dengan nilai SEJATI (Syukur Empati Juara Antusias Teguh Integritas). Melalui varian produk inilah kehidupan keluarga Indonesia menjadi lebih mudah dan lebih sehat. Selain itu, kehadirannya juga membuka peluang bagi para keluarga Indonesia untuk mempunyai penghasilan yang tidak terbatas, meningkatkan pengetahuan dan jenjang karir sehingga dapat mewujudkan harapan dan mimpi mereka.

Inilah saat yang tepat bagi seluruh keluarga Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan yang luar biasa ini. Mari kita bersama-sama memaksimalkan potensi diri dengan konsisten dan kerja keras untuk menggapai impian kita bersama.

Keunggulan Moorlife


Selasa, 13 Maret 2018

Definisi BPA & BPA Free

yukiwaterfilter.com BPA (bisphenol-A )merupakan zat kimia sintetis yang biasa digunakan pada beragam produk konsumer salah satunya botol bayi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ikatan BPA yang tergolong tidak stabil dapat menyebabkan sejumlah kecil zat kimia ini terlepas ke dalam makanan atau susu formula yang menjadi isi suatu kemasan yang mengandung BPA. Dan pada akhirnya larutan zat BPA ini kemudian dapat tertelan oleh manusia. Zat kimia ini akan semakin banyak saat botol bayi atau botol air terkena panas seperti saat direbus atau disterilisasi. Para ilmuwan menyebutkan bahwa BPA dapat menjadi senyawa “pengganggu hormon” karena berpotensi mengganggu fungsi normal dari sistem hormon, baik itu pada manusia maupun pada hewan yang menimbulkan efek merugikan pada kesehatan, reproduksi, perkembangan, serta masalah tingkah laku (behavioural).

Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi antara BPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Anak-anak, terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.
Untuk menghindari atau meminimalisir dampak BPA pada si kecil, spesialis anak Dr. Steven Parker, memberikan beberapa tips berikut’ Diantaranya :
  • Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA. Sebagai gantinya gunakan botol bebas BPA, atau botol yang terbuat dari gelas/kaca.
  • Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
  • Carilah tanda “BPA-free” pada kaleng atau botol susu yang Anda beli.
  • Hindari pemberian teether berbahan plastik/vinyl pada bayi.
  • Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik karena dapat memicu pelepasan BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/kaca atau keramik.
  • Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons agar tidak merusak lapisan plastiknya.
  • Belajar membaca kandungan dalam plastik. Singkirkan produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
  • Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.
Botol yang mengandung zat BPA ini sebenarnya telah dilarang penggunaannya di negara-negara maju. Larangan yang diberlakukan ini lebih ditujukan pada pihak produsen, dan mencakup larangan untuk memproduksi botol susu dan peralatan makan yang mengandung BpA, serta larangan untuk menjual dan mengimpornya. Trus gimana di Indonesia? Menurut Menurut Husna Muzahir dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Indonesia belum ada lembaga berwenang yang melakukan uji toksisitas terhadap BPA. Departemen Kesehatan RI sekalipun belum mengatur secara khusus soal botol susu atau perlengkapan makan untuk anak. Namun ada yang namanya SNI (Standar Nasional Indonesia) yang menjelaskan soal potensi migrasi dari kemasan ke makanan atau minuman. Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa untuk meminimalkan potensi migrasi tersebut, makanan atau minuman panas sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan kemasan tertentu, terutama yang terbuat dari plastik.
Tips : Sebaiknya botol susu digunakan dalam jangka 1 tahun tapi kalau sudah tidak baik lagi dalam 6 bulan botol sudah boleh diganti.
 Kimia dan Kegunaan Bisphenol A
Bisphenol A (BPA) atau  4,4′-(1-methylethylidene)bisphenol atau 4,4’isopropylidenediphenol  pada awalnya, pada tahun 1936, mulai diproduksi untuk digunakan sebagai hormon sintetik.  Senyawa organik sintetik ini memiliki rumus dan berat molekul, berturut turut C15H16O2  dan 228.28, dibangun oleh dua cincin phenol yang dihubungkan oleh sebuah jembatan metil yang mengandung dua buah gugus fungsional metil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar